Nama Paten :
Alxil, Ancefa, Cefalex, Cefat, Drovax, Droxal, Droxefa, Erphadrox, Ethicef, Grafacef, Lapicef, Librocef, Lifadrox, Longcef, Lostacef, Maxcef, Netfad, Opicef, Osadrox, Pharmaxil, Puspadroxile, Pyricef, Qcef, Renasistin, Roksicap, Sedrofen, Staforin, Tisacef, Trodoxil, Valos, Vocefa, Vroxyl, Yaricef, Dexadrox.
(ISO vol. 50)
Efek Samping
Sama seperti obat lain, cefadroxil juga memiliki efek samping negatif. Meskipun risiko efek samping ini terbilang cukup minim, Kamu tetap perlu mewaspadainya. Pasalnya, jika efek sampingnya muncul, kemungkinan dibutuhkan tindakan medis untuk mengatasinya. Segera hubungi dokter kalau Kamu mengalami salah satu dari gejala ini.
- Feses berwarna hitam
- Gusi berdarah
- Kulit terkelupas
- Menggigil
- Batuk
- Diare
- Demam
- Gatal
- Muntah
Efek samping yang kejadiannya tidak terduga:
- Keram pada perut
- Demam tinggi
- Sakit perut
- Perut kembung
- Nyeri dada
- Batuk
- Kesulitan bernafas atau menelan
- Detak jantung cepat
- Mual
- Muntah
- Hidung berdarah
- Nyeri
- Kulit pucat
- Penurunan berat badan yang tidak biasa.
(https://www.drugs.com/sfx/cefadroxil-side-effects.html)
Pemakaian Obat
Sebelum menggunakan cefadroxil, Kamu harus tahu peringatan dan pencegahannya. Hal ini penting untuk mencegah risiko reaksi yang tidak diinginkan. Ada beberapa peringatan pemakaian obat ini yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Gunakan obat sesuai dengan resep dokter dan pakai sesuai instruksi pemakaian obat.
2. Minum obat ini dengan segelas air putih. Cefadroxil dapat diminum sebelum akan atau sesudah makan atau minum dengan susu jika timbul rasa tidak nyaman pada saluran cerna.
3. Minumlah obat dalam jangka waktu yang sudah ditentukan oleh dokter. Gejala infeksi dapat membaik walaupun penyebab infeksi belum sepenuhnya terobati. Obat ini tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti flu dan pilek.
4. Konsultasikan dengan dokter apabila ibu hamil dan menyusui akan menggunakan obat ini.
(https://www.drugs.com/mtm/cefadroxil.html)
Sementara itu, untuk peringatan kontradiksi obat ini, jangan berikan cefadroxil kepada pasien yang memiliki riwayat alergi cefadroxil atau antibiotik sefalosporin lain.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefadroxil/?type=brief&mtype=generic)
Interaksi
Sama seperti kebanyakan obat, Cefadroxil juga bisa menimbulkan reaksi negatif jika digunakan bersamaan dengan obat lain. Oleh sebab itu, Kamu perlu tahu tentang obat-obat saja yang bisa menimbulkan reaksi Cefadroxil. Berikut penjelasannya:
1) Cefadroxil dengan antibiotik yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) contohnya Tetrasiklin, Eritromisin, Sulfonamida, Kloramfenikol dapat menyebabkan efek antagonis (reaksi obat antagonis terjadi ketika satu obat mengganggu aksi obat lain sehingga menyebabkan netralisasi atau penurunan efek satu obat).
2) Cefadroxil dapat meningkatkan efek kerusakan ginjal dari obat golongan Aminoglikosida, antibiotik, Polimiksin B, Kolistin, atau Loop diuretik dosis tinggi.
3) Cefadroxil dapat meningkatkan efek antikoagulan dari vitamin K antagonis.
4) Cefadroxil dapat menghilangkan efek terapi dari vaksin BCG, vaksin tifoid, dan obat Na Pikosulfat.
5) Cefadroxil dapat melemahkan efek dari kontrasepsi oral.
6) Cefadroxil dapat meningkatkan konsentrasi serum dari Probenecid.
7) Cefadroxil dapat menurunkan kadar Kolestiramin dalam darah.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefadroxil/?type=brief&mtype=generic)