Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?
Alergi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada balita. Pertanyaannya, jika alergi apakah anak boleh minum antihistamin sebagaimana yang berlaku pada orang dewasa?
Nama Paten :
Alerson, BDM, Benczema, Benoson-G, Benoson-M, Beprosalic, Beprosone, Berloson-N, Betagentam, Betam-ophtal, Betopic, Bevalex, Biocort, Celestamine, Celestik, Celestoderm-V, Celestone, Colergis, Daivobet, Digenta, Diprogenta, Diprosalic, Diprosone-OV, Diprosta, Durocort, Fobancort, Fucicort, Gratamin, Heltiskin, Hufabethamin, Lotriderm, Metaskin-N, Metonate, Mytaderm, Nisagon, Ocuson, Orsaderm, Oviskin, Polacel, Proceles, Proson, Scanderma, Tuderm-N, Zestam.
(ISO vol.50)
Betametason digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, seperti gejala alergi, asma, gangguan kalenjar adrenal, masalah pada darah, kulit kemerahan, dan bengkak-bengkak pada tubuh.
(https://www.drugs.com/cdi/betamethasone-systemic.html)
Betametason bekerja dengan cara menghambat senyawa-senyawa tertentu dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betamethasone/?type=brief&mtype=generic)
Terdapat efek samping dari penggunaan betametason, antara lain wajah membulat, tumbuh rambut-rambut, peningkatan berat badan, meningkatkan nafsu makan, keringat berlebihan, berisiko terkena infeksi, tulang menjadi keropos, patah tulang belakang, kerusakan otot, hipertensi, gangguan psikis (mudah tersinggung, senang berlebihan, depresi, keingingan untuk bunuh diri), reaksi psikotik (delusi, halusinasi, dan schizophrenia), gangguan perilaku, epilepsi memburuk, peningkatan tekanan bola mata, glaukoma, penipisan kornea, mual, muntah, perdarahan saluran cerna, muncul pembuluh darah berwarna merah pada kulit, dan berjerawat.
Bagi anak dan wanita, efek samping yang dapat terjadi adalah gangguan pertumbuhan dan gangguan menstruasi. Segera temui dokter apabila beberapa efek samping di atas muncul, menetap, bahkan memburuk.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betamethasone/?type=brief&mtype=generic)
Baca aturan pakai sebelum menggunakan obat ini dan tanyakan kepada dokter atau apoteker apabila ada informasi yang tidak dimengerti atau kurang jelas.
1. Saat menggunakan obat ini, kemungkinan terkena infeksi akan meningkat. Karenanya, sering-seringlah cuci tangan dan jauhi orang-orang yang terinfeksi, pilek, atau flu.
2. Hindari penggunaan betametason pada pasien yang sedang terkena cacar atau campak.
3. Penggunaan jangka panjang akan meningkatkan risiko glaukoma dan osteoporosis.
4. Betametason dapat meningkatkan gula darah. Konsultasikan dengan dokter jika penderita diabetes akan diberikan betametason.
5. Hati-hati menggunakan obat ini untuk orang yang berusia lebih dari 65 tahun, anak-anak, dan ibu hamil ataupun menyusui.
(https://www.drugs.com/cdi/betamethasone-systemic.html)
1) Untuk terapi alergi dan peradangan (sediaan oral): Hiperplasia adrenal kongenital (kelainan bawaan yang memengaruhi produksi hormon pada kalenjar adrenal): 0,5-5 mg/hari dalam dosis terbagi.
2) Untuk terapi alergi dan peradangan (sediaan injeksi): 4-20 mg, ulangi 3-4 kali dalam 24 jam jika dibutuhkan.
3) Untuk terapi alergi dan peradangan (sediaan injeksi, bentuk betametason Na phospate dan betamethason acetat): 0,25-9 mg/hari.
4) Terapi penyakit kulit yang merespons pemberian obat kortikosteroid (sediaan salep): 0,05% betamethasone dipropionate oint/cream/gel/lotion: Oleskan pada area yang terinfeksi 1-2 kali/hari selama 2 minggu. 0,025 atau 0,1% betamethasone valerate cream/oint/lotion: Oleskan tipis-tipis pada area yang sakit sebanyak 1-3 kali/hari selama lebih dari 4 minggu atau sampai ada perbaikan. Larutan 0,1% betamethasone valerate: Gosokkan secara perlahan pada daerah yang sakit 2 kali sehari. 0.12% betamethasone valerate foam: Pijat perlahan pada kulit kepala sebanyak dua kali sehari.
5) Terapi psoriasis sedang sampai parah menggunakan dosis 0,05% betamethasone dipropionate spray. Pakai pada daerah yang terinfeksi 2 kali sehari selama lebih dari 4 minggu.
6) Untuk alergi dan peradangan (tetes mata): Dosis awal adalah 1-2 tetes ke dalam mata yang terinfeksi setiap 2 jam, kurangi frekuensi pemakaian jika gejala sudah terkontrol.
7) Untuk alergi dan peradangan (tetes telinga): Dosis awal 2-3 tetes pada setiap telinga yang terinfeksi setiap 3-4 jam, kurangi dosis jika kondisinya sudah terkontrol.
8) Terapi alergi dan peradangan pada hidung (tetes hidung): Teteskan 2-3 tetes pada setiap lubang hidung 2 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betamethasone/?type=brief&mtype=generic)
1) Betametason akan meningkatkan konsentrasi obat ritonavir dan itraconazole dalam darah.
2) Betametason dapat menurunkan khasiat dari obat rifampicin, rifabutin, carbamazepine, pehobarbitone, phenytoin, primidone, aminoglutethimid, dan ephedrine.
3) Betametason dapat menurunkan khasiat obat golongan antidiabetes, antihipertensi, obat vecuronium, dan golongan diuretik.
4) Betematason dapat meningkatkan efek hipokalemia jika diberikan bersamaan dengan acetazolamide, loop diuretik atau thiazid, carbenoxolone, teofilin, maupun kardiak glikosida.
5) Betametason dapat menghambat efek peningkatan pertumbuhan dari obat somatropin.
6) Betametason dapat meningkatkan risiko kerusakan otot jika diberikan bersamaan dengan obat fluoroquinolones.
7) Betametason dapat meningkatkan metabolisme quetiapine dan tretinoin.
8) Betametason meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna jika digunakan bersamaan dengan obat golongan NSAID.
9) Betametason dapat meningkatkan khasiat dari obat antikoagulan (kumarin).
Hindari penggunaan obat di atas secara bersamaan jika memiliki efek interaksi yang tidak baik bagi tubuh.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betamethasone/?type=brief&mtype=generic)
Direktori