Mencegah Stroke Berulang dengan Intervensi Pembuluh Darah Karotid
Salah satu penyebab stroke adalah penyempitan pembuluh darah karotid, yaitu pembuluh darah yang menghubungan jantung dan otak. Perlu intervensi untuk mencegah stroke berulang.
Nama Paten :
Apixaban adalah obat yang digunakan untuk menurunkan risiko stroke akibat penggumpalan darah pada penderita gangguan ritme jantung (atrial fibrillation). Obat ini juga digunakan setelah operasi penggantian panggul atau lutut untuk mencegah penggumpalan darah (deep vein thrombosis/DVT) di dalam paru-paru (pulmonary embolism/PE). (https://www.drugs.com/mtm/apixaban.html)
Apixaban termasuk golongan obat antikoagulan. Obat ini bekerja dengan cara memblokir sejumlah substansi protein penggumpal darah. (https://www.drugs.com/mtm/apixaban.html)
Selain memiliki efek yang diinginkan, setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk apixaban, efek samping yang bisa terjadi antara lain, pendarahan pada mata, darah dalam urine, feses berwarna hitam atau berdarah, memar pada kulit, kebingungan, konstipasi, batuk darah, kesulitan menelan, pening, wajah pucat, detak jantung cepat, sakit kepala, biduran, kulit kemerahan, bengkak pada sendi, mual dan muntah, mimisan, mata merah, sakit perut parah, nafas pendek-pendek, rasa sesak pada dada, serta muntah darah.
(https://www.drugs.com/sfx/apixaban-side-effects.html)
Gunakan apixaban sesuai dengan instruksi dokter. Jangan menggunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya, jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Selain itu, berhenti mengonsumsi apixaban secara tiba-tiba juga meningkatkan risiko stroke atau penggumpalan darah.
Kamu bisa mengonsumsi apixaban dengan atau tanpa makanan. Karena obat ini bisa menyebabkan pendarahan, segera hubungi dokter jika masalah tersebut tidak kunjung berhenti. Karena risiko pendarahan ini pula apixaban pada wanita hamil dianggap berbahaya. Konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya. Wanita menyusui juga tidak direkomendasikan mengonsumsi apixaban. Simpan obat ini dalam suhu kamar, jauh dari udara lembab dan panas.
(https://www.drugs.com/mtm/apixaban.html)
Dosis apixaban pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis apixaban yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu konsumsi setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.
Dosis apixaban dalam bentuk oral untuk orang dewasa:
1. Untuk mencegah tromboemboli vena pasca operasi, dosisnya 2.5 miligram sebanyak 2 kali sehari, dimulai 12-24 jam setelah operasi. Durasi konsumsinya 10-14 hari setelah operasi lutut dan 32-38 hari setelah operasi panggul.
2. Untuk mencegah stroke dan embolisme sistemik non-valvular AF, dosisnya 5 miligram 2 kali sehari.
3. Untuk pengobatan DVT dan pulmonari embolsime, dosisnya 10 miligram sebanyak 2 kali sehari selama 7 hari, kemudian dilanjutkan 5 miligram 2 kali sehari.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/apixaban/?q=apixaban&mtype=generic)
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap apixaban. Mengonsumsi obat ini dengan obat lain yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik:
1. Apixaban dapat meningkatkan paparan dengan adanya penggunaan ganda CYP3A4 dan inhibitor P-glikoprotein (klaritomisin, itraconazol, ketokonazol, ritonavir).
2. Apixaban meningkatkan risiko pendarahan jika dikonsumsi bersama aspirin, heparin, fibrinolitik, obat golongan SSRI, NSAID, dan inhibitor pengembalian kembali (reuptake) serotonin norepinefrin).
3. Apixaban dapat meningkatkan risiko stroke jika ada penggunaan ganda CYP3A4 dah induktor P-glikoprotein (rifampisin, fenitoin, karbamazepin)
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/apixaban/?q=apixaban&mtype=generic)
Direktori