Kenali 13 Gejala Depresi pada Remaja
Depresi tidak hanya dialami orang dewasa saja. Remaja adalah kelompok yang rentan mengalami depresi. Ketahui berbagai gejala depresi yang dialami remaja di sini.
Nama Paten :
Trilin (http://pionas.pom.go.id/monografi/amitriptilin-hidroklorida)
Ada dua kegunaan obat ini, yaitu untuk mengatasi depresi dan kebiasaan ngompol pada malam hari.
Amitriptyline adalah golongan obat antidepresan trisiklik yang bekerja dengan menyeimbangkan senyawa kimia pada otak. Depersi disebabkan karena gangguan atau ketidakseimbangan produksi senyawa kimia otak misalnya kekurangan serotonin dan dopamin.
Setelah mengonsumsi obat ini, Kamu yang tidak cocok dengan obat ini mungkin akan mengalami efek samping seperti tekanan darah turun (hipotensi), detak jantung yang meningkat (takikardi), jantung berdebar-debar, bahkan pada kondisi fatal bisa menyebabkan stroke hingga koma. Tak jarang pasien mengalami kebingungan yang disertai dengan halusinasi, kecemasan, insomniam gangguan konsentrasi, mimpi buruk, kesemutan, gangguan koodinasi otot (ataxia), tremor (gemetar), kerusakan saraf tepi (neuropati perifer), kejang, telingan berdenging, mulut kering, pendangan kabur, kulit kemerahan, biduran, sensitif terhadap cahaya, pembesaran payudara, impotensi, bengkak, mual, muntah, diare, mengantuk, merasa lelah, hingga sakit kepala. Selain itu, hepatitis dan peningkatan fungsi hati juga dapat Kamu alami jika tidak cocok dengan obat ini.
Penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dokter. Oleh karena itu, konsultasikanlah pada dokter Kamu jika ingin mengonsumsi obat ini. Amitriptyline tidak dianjurkan digunakan oleh siapapun yang berusia kurang dari 12 tahun. Obat ini membutuhkan waktu hingga 4 minggu sebelum gejala membaik. Tetap gunakan obat sesuai dengan anjuran dokter dan segera beritahu dokter jika gejala tidak membaik.
Yang perlu Kamu ingat, jangan menghentikan penggunaan amitriptyline secara tiba-tiba karena akan menimbulkan gejala ketergantungan yang tidak nyaman. Untuk ibu hamil, dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan amitriptyline. Saat Kamu mengonsumsi amitriptyline, dianjurkan untuk tidak menyusui.
Adapun dosis dari obat ini disesuikan dengan penyakit yang diobati:
- Untuk terapi depresi, orang dewasa membutuhkan dosis 50-75 mg/hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. Dosis ini pun dapat meningkat secara bertahap menjadi 150 mg/hari, dengan dosis maksimal 300mg/hari namun hanya untuk kasus depresi berat. Sedangkan pada anak, dosis awal diberikan 25-50 mg/hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi yang diberikan sebelum tidur. Pada lansia, pemberiaan dosis awal 25-50 mg /hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
-Untuk terapi mengompol di malam hari atau nokturnal diuresis, bisa diberikan pada anak yang berusia 6-10 tahun. Dosisnya 10-20mg/hari, untuk anak usia 11-16 tahun dosis yang diberikan 25-50 mg/hari. Perlu diingat kalau pemberian obat ini sebaiknya dilakukan pada malam hari.
Obat ini sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat antidperesan dari golongan SSRI, TCA, triptan, fentanil, lithium, dan tramadol. Selain itu hindari pemberian obat bersamaan dengan obat antikejang seperti barbiturat, rifampicin, atau antikejang lainnya. Amytriptyline juga dapat berinteraksi dengan methylphenidate, cimetidine, antipsikotik, obat hipertensi Calcium Channel blocker, atau hormon tiroid, debrisoquine, guanethidine, dan clonidine. Kemudian ephinephrine, norepinephrine, amiodaron, quinidine, antihistamin astemizole, terfenadine, dan beberapa antipsikotik seperti pimozide, sertindole, dan thioridazine. Sotalol, cisapride, halofantrine juga obat yang bisa berinteraksi dengan amytriptyline. Selain itu, amitriptyilin juga tidak disarankan digunakan bersamaan dengan obat MAOI, Linezolid, dan methylene blue.
Direktori