Batuk Saat Hamil Tua, Bisa Picu Kontraksi Enggak Ya?
Kabar baiknya adalah meskipun Mums mungkin merasa lelah, mengalami gejala flu berupa batuk saat hamil, biasanya tidak berbahaya bagi janin. Tetapi, bukan berarti Mums bisa mengabaikannya.
Nama Paten :
Ambril, Ambroxol, Ambroxol HCl, Berea, Betalitik, Brommer, Bronchopront, Broxal, Cystelis, Epexol, Extropect, Galpect, Gunapect, Holicos, Hufaxol, Interpec, Limoxin, Mirapect, Molapect, Mucera, Mucopect, Mucos, Mucoxol, Nuvopec, Promuxol, Propect, Resproxol, Roverton, Selebrox, Silopect, Transmuco, Transbroncho, Zecazol (ISO Vol. 50)
Ambroxol digunakan untuk pengobatan pada pasien dengan penyakit-penyakit pada saluran pernapasan dimana terjadi produksi lendir atau dahak yang berlebihan. Penyakit yang dimaksud adalah emfisema, radang paru kronis, bronkiektasis, perburukan gejala bronkitis kronis dan akut, bronkitis asmatik, asma bronkial, dan radang rinofaringeal. Obat ini dapat pula digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada tenggorokan, karena memiliki efek antiinflamasi. (https://www.farmasiana.com/ambroxol/ambroxol/)
Ambroxol termasuk obat mukolitik, atau pengencer dahak yang termasuk metabolit bromhexine. Sebagai agen mukolitik, ambroxol bekerja dengan cara memecah serat asam mukopolisakarida yang membuat dahak lebih encer dan mengurangi penumpukan lendir pada dinding tenggorokan sehingga mempermudah pengeluaran lendir saat batuk. (https://www.farmasiana.com/ambroxol/ambroxol/)
Efek samping yang biasanya muncul saat penggunaan obat ambroxol adalah mual, muntah, nyeri pada ulu hati, kemerahan, bengkak pada wajah, dispnea, sesak nafas, dan kadang-kadang demam. (https://www.farmasiana.com/ambroxol/ambroxol/)
Pemberian ambroxol untuk Kamu yang sedang hamil dan menyusui harus dikonsultasikan dahulu ke dokter. Obat ini juga sebaiknya digunakan setelah makan atau bersamaan dengan makanan karena memiliki efek dapat merusak sawar mukosa lambung. Obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka waktu panjang tanpa konsultasi dengan dokter. (https://www.farmasiana.com/ambroxol/ambroxol/)
Dosis ambroxol dalam bentuk kapsul lepas lambat untuk orang dewasa dalah 75 mg sekali sehari setelah makan. Dosis ambroxol dalam bentuk tablet untuk pasien dewasa dan anak usia di atas 12 tahun adalah 30 mg, 2-3 sehari. Untuk anak usia 6-12 tahun, dosis yang dianjurkan adalah 15 mg 2-3 sehari. Dosis ambroxol dalam bentuk sediaan drop atau tetes di mana setiap 1 ml sama setara dengan 20 tetes adalah, untuk anak usia kurang dari 2 tahun diberikan 0.5 ml (10 tetes) dua kali sehari. Dosis ambroxol dalam bentuk sirup 15mg/5ml (1 sendok takar = 5 ml) pada anak usia 6-12 tahun adalah 1 sendok takar 2-3 kali sehari, anak usia 2-6 tahun 1/2 sendok takar tiga kali sehari, dan anak usia kurang dari 2 tahun 1/2 sendok takar, dua kali sehari. (https://www.farmasiana.com/ambroxol/ambroxol/)
Ambroxol dapat berinteraksi dengan obat-obatan antibiotik seperti amoxicillin, cefuroxim, dan doxycycline. Efeknya adalah konsentrasi antibiotik-antibiotik tersebut akan meningkat dalam jaringan paru. (https://www.farmasiana.com/ambroxol/ambroxol/)
Direktori