Sel saraf di tubuh manusia memiliki fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kerusakan pada sel saraf juga akan menimbulkan beragam gejala tergantung bagian sel saaraf mana yang mengalami kerusakan.
Secara umum, sel saraf dikelompokkan berdasarkan fungsinya menjadi saraf sensorik yang bertugas menerima rangsangan, motorik yang bertugas mengatur respon gerakan, serta autonom yang bertugas mengatur fungsi-fungsi otomatis tubuh. Misalnya detak jantung itu digerakkan oleh saraf otonom. Kamu tidak mengendalikannya karena ototmatis bergerak dengan sendirinya.
Kerusakan pada sel-sel tersebut dapat menimbulkan gejala antara lain mati rasa, kesemutan, rasa tertusuk jarum, rasa tertusuk, kaku, panas seperti terbakar, hipersensitif terhadap sentuhan, berkurangnya koordinasi gerakan, serta kelemahan otot. Gejala-gejala ini dapat bertamba parah seiring waktu dan nyeri yang ditimbulkan dapat menyebar ke bagian tubuh yang mulanya tidak terpengaruh.
Jika yang terganggu adalah saraf autonom, maka beberapa gangguan seperti intoleransi panas, keringat berlebih, gangguan fungsi saluran cerna, saluran kemih, serta sakit kepala dapat terjadi.