Sudahkah Kamu mencoba untuk mengukur lingkar pinggang? Lingkar pinggang yang normal untuk wanita di bawah 80cm, sementara untuk pria di bawah 90cm. Nah, bagaimana dengan Kamu? Bila lingkar pinggangmu lebih dari ukuran tersebut berarti bisa dikategorikan obesitas abdominal, atau perut buncit Memiliki perut buncit sebenarnya berisiko terkena penyakit degeneratif seiring meningkatnya simpanan lemak dalam perut.
Ini ada beberapa fakta seputar perut buncit, dari penyebabnya, hingga penyakit yang mengikutinya. Cek ya Gengs!
Baca juga: 3 Jenis Olahraga untuk Mendapatkan Perut Rata
Penyebab Perut Buncit
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab perut buncit, seperti:
- Faktor genetik
Tubuh cenderung menyimpan lemak dalam perut karena adanya pengaruh faktor genetik.
Baca juga: Albino, Kelainan Genetik Turunan
- Mengonsumsi manis
Dengan mengonsumsi gula secara berlebihan akan menyebabkan lemak di perut karena adanya kandungan fruktosa tinggi gula pada makanan atau minuman yang dikonsumsi.
- Stres
Stres dapat mempengaruhi kenaikan berat badan yang bisa menyebabkan penumpukan lemak di perut.
- Kurang tidur
Gangguan tidur bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
- Bakteri pada usus
Banyak bakteri baik atau jahat yang ada di usus manusia. Namun, sebuah penelitian menyatakan bahwa bakteri Firmicutes dapat meningkatkan jumlah kalori yang diserap dari makanan, sehingga bisa menaikkan berat badan dan penumpukkan lemak di perut.
- Menopause
Pada fase menopause biasanya wanita akan mengalami kenaikan lemak di perut.
- Kurang beraktifitas
Tidak aktif dalam olahraga dan bergerak, serta makan yang tidak sehat dapat memicu obesitas perut
Jenis Penyakit yang Berisiko Dialami Pemilik Perut Buncit
- Kolestrol tinggi
Lemak di perut akan melepaskan substansi yang mengandung asam lemak bebas dan sampai ke hati yang menyebabkan peningkatan kadar kolestrol. Sehingga, seseorang dengan perut buncit memiliki kadar kolestrol yang cukup tinggi.
- Hipertensi
Naiknya tekanan darah bisa dikarenakan lemak yang tersimpan dekat organ tubuh di dalam perut. Ginjal merupakan salah satu organ yang berperan dalam meregulasi tekanan darah yang mungkin akan berpengaruh dan menyebabkan tekanan darah naik.
- Peradangan
Peradangan yang terjadi akibat perut buncit di dalam tubuh bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
- Diabetes
Diabetes melitus tipe 2 bisa disebabkan oleh perut buncit. Ini karena lemak pada perut dapat mensekresi senyawa protein (RBP4) yag berperan dalam resistensi insulin.
- Obesitas
Lemak pada perut dapat mengganggu metabolisme tubuh dan mempengaruhi nafsu makan. Sehingga, produksi insulin meningkat dan mengubah kalori berlebih menjadi lemak.
- Jantung
Lemak dalam perut akan mengeluarkan senyawa sitokin yang berhubungan dengan inflamasi. Sehingga, peningkatan lemak dalam darah seperti kolestrol dan LDL bisa berisiko memicu penyakit jantung hingga stroke
- Dementia
Sebuah penelitian menyatakan bahwa seseorang dengan lingkar perut yang lebih besar berisiko terkena dementia (pikun). Selain itu, semakin besar lemak di perut maka volume otak akan mengecil.
Bahan Alami Kecilkan Perut
Banyak orang yang mencari cara bagaimana bisa menghilangkan lemak di perut. Salah satunya adalah lemon, yang biasa dipakai sebagai bahan alami menurunkan berat badan serta meningkatkan kerja metabolisme tubuh. Sehingga, semakin cepat dan banyak lemak yang terbakar. Selain itu, lemon juga bisa membersihkan usus dari sisa makanan yang dapat memicu sembelit. Bahan alami lainnya adalah jahe yang bisa mengendalikan kadar gula darah dan kolestrol serta membakar lemak.
Baca juga: 15 Khasiat Hebat Lemon yang Belum Kamu Ketahui
Cara membuat
- Panaskan 4 gelas air di dalam panci.
- Potong lemon segar menjadi beberapa bagian, dan masukkan ke dalam panci (1-2 potong lemon).
- Potong satu ruas jahe menjadi beberapa bagian, atau bisa menggunakan bubuk jahe, dan masukkan ke dalam panci.
- Biarkan sampai mendidih, lalu angkat.
- Tuang ke dalam gelas, dan bisa dinikmati dengan tambahan madu agar terasa manis
Meski belum bisa dibuktikan dalam penelitian dapat mengecilkan perut buncit, namun kandungan vitamin C dalam lemon dapat meningkatkan stamina tubuh. Sementara, jahe merupakan stimulan yang memiliki efek seperti kafein yang menjadi kombinasi penambah energi untuk berolahraga. Disarankan jika meminum air lemon dengan jahe juga diikuti dengan aktivitas olahraga dan menu diet yang seimbang. (AP/WK)