Ciri-Ciri Kekerasan Terhadap Lansia
Pertandanya memang tidak mudah untuk dilihat. Bahkan, dalam beberapa kasus pertandanya disalahartikan sebagai gejala dementia atau penurunan kualitas fisik dan mental pada lansia. Pada banyak kasus, perawat yang melakukan kekerasan juga menggunakan alasan tersebut untuk menutupi tindakannya. Sering terjadinya argumentasi atau ketegangan antara perawat dan lansia, atau perubahan sikap dan perilaku pada lansia bisa menjadi pertanda umum terjadinya kekerasan. Kalau Kamu mencurigai kekerasan namun tidak yakin, berikut pertanda yang bisa dideteksi pada lansia:
Tanda Kekerasan Fisik
- Pertanda cedera yang tidak jelas asalnya, misalnya seperti memar dan bekas luka
- Patah tulang atau keseleo
- Mengalami overdosis obat atau ketidakmampuan mengonsumsi obat secara rutin
- Kacamatanya patah atau rusak (jika ia memakai kacamata)
- Pertanda seperti dikekang, misalnya pada pergelangan tangan lansia terdapat bekas diikat tali
- Perawat menolak memberi Kamu izin untuk bertemu dan berbicara dengan lansia
Tanda Kekerasan Emosional
- Perawat menunjukkan sikap atau perilaku mengancam dan mengontrol
- Perilaku lansia yang menyerupai gejala dementia, misalnya seperti mengisap jari atau bicara sendiri
Tanda Kekerasan Seksual
- Memar pada payudara atau alat kelamin
- Pendarahan pada vagina atau anal yang penyebabnya tidak jelas
- Ada robekan atau bercak darah di pakaiannya
Tanda Penelantaran Pada Lansia
- Mengalami dehidrasi, malnutrisi, dan penurunan berat badan secara tiba-tiba
- Masalah fisik yang tidak kunjung diatasi
- Kondisi tempat tinggal yang tidak bersih, misalnya seperti baju dan tempat tidur yang kotor
- Jarang dimandikan
- Meninggalkan lansia di tempat umum
Tanda Eksploitasi Finansial Pada Lansia
- Pengurangan jumlah uang secara signifikan di rekening bank lansia
- Perubahan secara tiba-tiba pada kondisi finansial lansia
- Sering hilangnya uang milik lansia di tempat tinggalnya
- Perubahan pada surat wasiat, surat kuasa, dan jabatan yang mencurigakan