Dexmedetomidine dapat digunakan untuk sedasi pada perawatan kritis (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexmedetomidine/)
Penyakit
Dexmedetomidine
Deskripsi
Pencegahan
Dexmedetomidine merupakan agonis alpha2-adrenoceptor elektif dengan aktivitas anestesia dan sedatif yang bekerja dengan aktivasi G-protein oleh adrenoreseptor alfa2a pada batang otak sehingga menyebabkan pelepasan norephinephrine (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexmedetomidine/)
Gejala
1) Wanita Hamil: Dexmedetomidine dapat digunakan bila keuntungan yang dihasilkan melebihi resiko yang dapat terjadi pada janin {kategori kehamilan: C}
2) Rekonstitusi: dilarutkan hingga konsentrasi 4 mcg/mL dalam glukosa 5%, larutan Ringer, mannitol, atau NaCl 0.9% untuk injeksi
3) Peringatan: hindari penggunaan obat pada pasien dengan kelainan neurologis parah, bradikardia yang sudah ada, penyakit jantung iskemik, luka sum-sum tulang belakang, hipertermia malignan, kerusakan hati dan ginjal, pasien hamil, dan pasien menyusui
4) Jangan hentikan penggunaan secara tiba-tiba
5) Dexmedetomidine disimpan pada suhu 25oC (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexmedetomidine/)
Penyebab
1) Dexmedotimidine dapat meningkatkan efek farmakologi dari anestesia, sedatif, hipnotik, agonis opiate, vasidilator lain atau obat yang mempunyai aktivitas kronotropik negatif (seperti glikosida kardiak) (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexmedetomidine/)
Diagnosis
Sediaan Intravena:
Sedatif pada Perawatan Kritis: Dewasa : 0.7 mcg/kg/jam disesuaikan dengan respon, dalam rentang dosis 0.2-1.4 mcg/kg/jam (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexmedetomidine/)
Penanganan
Dexmedetomidine dapat menyebabkan mual, muntah, mulut kering, perubahan tekanan darah, bradikardia, takikardia, fibrilasi atrial, infraksi miokardial, iskemia miokardial, demam, hipoksia, hipertermia, anemia, agitasi, nyeri, efusi pleural, perubahan gula darah (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexmedetomidine/)